Alih fungsi lahan menjadi salah satu isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Aktivitas ini sering dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, seperti pembangunan perumahan, kawasan industri, atau pertanian intensif.
Sayangnya, melansir dari laman https://dlhkalimantanutara.id/, banyak proses alih fungsi lahan dilakukan tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem dan dampak lingkungannya. Akibatnya, muncul berbagai masalah serius yang berdampak pada manusia maupun alam.
Artikel ini akan membahas tentang berbagai dampak buruk alih fungsi lahan yang tidak ramah lingkungan. Mari simak bersama!
Dampak Lingkungan dari Alih Fungsi Lahan
- Kerusakan Ekosistem dan Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Saat lahan hutan atau rawa diubah menjadi kawasan industri atau permukiman, banyak flora dan fauna kehilangan habitat alaminya. Hal ini menyebabkan kepunahan spesies lokal dan gangguan rantai makanan alami. Ekosistem yang rusak juga membuat alam kehilangan kemampuannya untuk menyeimbangkan diri, seperti dalam menjaga kualitas air dan udara. - Peningkatan Risiko Bencana Alam
Alih fungsi lahan yang tidak memperhatikan tata ruang dan kondisi lingkungan dapat meningkatkan risiko bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Contohnya, ketika daerah resapan air dialihfungsikan menjadi kawasan beton, air hujan tidak lagi terserap dengan baik dan mengakibatkan genangan serta banjir di musim hujan. - Menurunnya Kualitas Udara dan Air
Pembukaan lahan sering kali disertai dengan pembakaran vegetasi, yang menghasilkan emisi karbon tinggi dan menyebabkan polusi udara. Selain itu, limbah dari aktivitas pembangunan atau industri yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air tanah dan sungai di sekitarnya, mengancam kesehatan masyarakat. - Berkurangnya Lahan Pertanian Produktif
Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri atau permukiman juga berdampak pada ketahanan pangan. Produksi pertanian menurun, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Hal ini bisa menyebabkan harga bahan pangan melonjak dan ketergantungan pada impor semakin besar.
Pentingnya Perencanaan Berbasis Lingkungan
Untuk mencegah dampak negatif tersebut, alih fungsi lahan harus melalui kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kajian ini membantu memastikan bahwa pembangunan tidak merusak keseimbangan alam.
Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama dalam menjaga lahan hijau, serta menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan agar kebutuhan ekonomi dan lingkungan tetap seimbang.
Alih fungsi lahan memang tak bisa dihindari, terutama di tengah pesatnya pembangunan. Namun, jika dilakukan tanpa memperhatikan aspek lingkungan, risikonya bisa jauh lebih besar dari manfaatnya.
Mulai dari kerusakan ekosistem, polusi, hingga ancaman bencana, semua bisa terjadi akibat kelalaian dalam perencanaan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjadikan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama dalam setiap proses pembangunan.
Kunjungi https://dlhkalimantanutara.id/ untuk mengetahui informasi menarik lainnya seputar lingkungan hidup.
0 Komentar